Depok (ANTARA News) - Website pengumuman penerimaan siswa baru atau peserta didik baru (PDB) Kota Depok tahun ajaran 2016-2017 yakni, https://depok.siap-ppdb.com, masih berantakan dan tidak update, pada hari pertama Senin (27/6).

Pada laman jurnal penerimaan siswa baru di website tersebut, calon siswa yang mendaftar secara online mulai pukul 08:00 WIB, terlihat berantakan dan tidak berurutan berdasarkan nilai akademik (NA) tertinggi hingga terendah.

Kuota penerimaan siswa baru pada setiap sekolah seperti SMA dan SMK, juga belum ada batas kuotanya karena semua calon siswa yang mendaftar tampil di laman jurnal.

Sementara di laman lainnya, terlihat penerimaan siswa baru di setiap sekolah, hanya menampung 100 siswa, padahal kapasitas setiap SMA Negeri di Kota Depok lebih dari 100 siswa.

Misalnya, SMA Negeri 1 Kota Depok menerima siswa baru tahun ajaran 2016-2017 sebanyak 360 siswa, dan dari jumlah tersebut 75 persen di antaranya melalui jalur akademik meliputi calon siswa dari dalam kota Depok sebanyak 248 siswa (69 persen), dari luar Kota Depok dalam provinsi 18 siswa (5 persen), serta dari luar provinsi empat siswa (1 persen).

Jurnal penerimaan siswa baru di website https://depok.siap-ppdb.com yang masih berantakan tersebut, sehingga membuat data calon siswa baru yang tampil di laman jurnal itu tidak dapat update karena tertampung semuanya dan tidak berurutan.

Hal ini tentu saja meresahkan para orang tua calon siswa baru.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Kota Depok, Teguh Syahrudin, dia mengatakan, website https://depok.siap-ppdb.com, itu belum update.

"Nanti, akan saya tanyakan ke Dinas Pendidikan," katanya.

Teguh juga mengakui, banyak orang tua calon siswa baru yang mengeluhkan jurnal penerimaan calon siswa baru itu kepada dirinya.

Padahal, pendaftaran calon siswa baru melalui jalur online, hanya dua hari yakni Senin dan Selasa (27-28/6) pukul 08:00 hingga 14:00, kemudian pada Rabu (29/6) sudah mendaftar ulang. 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016