Keberadaan TTI juga mengubah struktur pasar baru yang selama ini terbentuk puluhan tahun dengan rantai pasok yang terlalu panjang,"
Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, sekaligus mengurangi disparitas.

"Keberadaan TTI juga mengubah struktur pasar baru yang selama ini terbentuk puluhan tahun dengan rantai pasok yang terlalu panjang," ujarnya di sela peluncuran TTI dan Pasar Murah Ramadhan di Lapangan Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Senin.

Menurut dia, target utama TTI adalah membuat petani untung dan konsumen tersenyum karena harga murah akibat pembelian yang langsung dari petani.

"Kami berharap petani selalu dalam posisi untung karena bila rugi pasti beralih. Lagi pula, ketahanan pangan identik dengan ketahanan Negara sehingga kalau petani lemah maka Negara pasti ikut lemah," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memiliki TTI cukup banyak di sejumlah daerahnya.

"Cikal bakal TTI lahir di Jatim dan ini sangat luar biasa karena dari total 700 TTI secara nasional, sebanyak 160 TTI di antaranya berada di Jatim," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menilai Toko Tani Indonesia merupakan keputusan sangat strategis karena memotong tata niaga yang panjang sehingga menjadi alternatif dalam mengatasi fluktuasi harga bahan pokok di masyarakat.

"Konsepnya dirancang untuk memperpendek rantai distribusi, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan sehingga terjangkau konsumen serta melindungi petani Indonesia," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Gubernur menyarankan konsep TTI wajib didukung konsistensi antara Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri BUMN, dan Bulog yang harus langsung membeli ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), bukan di mitra karena merupakan bentuk baru perpanjangan tata niaga.

"Intinya kami mendukung penuh terhadap konsep ini dan menjadikan Jatim bagian penting dalam ketahanan pangan nasional," kata gubernur dua periode tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016