Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta operator kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) yaitu PT Gelora Trisula Semesta (TSC) bertanggungjawab atas kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC.

"PT GTS harus menanggung semua kerugian materiil yang terjadi karena ada kerusuhan itu," kata Menpora Imam Nahrawi usai pertemuan dengan PT GTS, kepolisian, PSSI dan Persija di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin.

Dalam pertandingan antara Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (24/6) terjadi kerusuhan yang melibatkan pendukung fanatiknya yaitu The Jakmania dengan aparat keamanan yang menjaga pertandingan.

Dampaknya beberapa Jakmania dan aparat mengalami luka yang serius. Bahkan, Luka serius dialami pihak aparat kepolisian sehingga harus mendapatkan perawatan serius. Bahkan satu diantaranya dikabarkan mengalami Luka pada kepala dan leher.

Tidak hanya korban manusia, beberapa properti stadion maupun pendukungan pertandingan seperti e-board sponsor juga akan yang rusak. Dengan demikian seluruh kerugian materiil harus diselesaikan termasuk membayar biaya perawatan korban.

"Pemerintah juga memberikan teguran sanksi administratif kepada PT GTS sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Sementara itu Direktur Utama PT GTS Joko Driyono mengaku siap menjalankan semua keputusan yang diberikan hasil rapat yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pihaknya juga siap bertanggungjawab atas kerugian materiil yang terjadi.

"PT GTS siap menjalankan semua keputusan rapat termasuk keputusan komisi disiplin. Kami juga dengan senang hati melakukan upaya evaluasi dan perbaikan kinerja khususnya pengamanan pertandingan," katanya usai pertemuan yang melibatkan kepolisian dan Persija itu.

Menurut dia, dengan menerima semua keputusan rapat pihaknya menilai hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk memproteksi sepak bola Indonesia. Pihaknya menegaskan jika akan melakukan evaluasi dengan serius termasuk memahami dan melihat karakter penonton.

"Mudah-mudahan ini menjadi effort kita bersama untuk memprotect sepak bola dari hal-hal buruk selama pertandingan dan sekitar pertandingan agar spirit pertandingan ke depan bisa berjalan dengan baik," katanya menegaskan.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016