New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street turun tajam untuk hari kedua berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar keuangan global terus diguncang keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit).

Sektor-sektor yang terpukul terutama saham-saham perbankan, perjalanan dan teknologi. Saham-saham energi dan meterial juga turun karena harga komoditas anjlok.

"Pada poin ini, kita tahu implikasi dari Brexit negatif untuk pasar global, namun tidak adanya pemahaman penuh tentang itu, pasar dilanda mentalitas penghindaran risiko dan Anda melihat itu terjadi seluruh dunia," kata David Levy, manajer portofolio di Republic Wealth Advisors.

AFP melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 260,51 poin (1,50 persen) menjadi berakhir pada 17.140,24. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 36,87 poin (1,81 persen) menjadi ditutup di 2.000,54, sementara indeks komposit Nasdaq anjlok 113,54 poin (2,41 persen) pada 4.594,44.

Bank of America turun 6,3 persen dan JPMorgan Chase merosot 3,3 persen. Brexit diperkirakan akan memaksa bank-bank besar AS untuk membuat perubahan mahal pada operasi mereka di Eropa, yang telah bermarkas di London.

Saham perusahaan teknologi besar berada di bawah tekanan, dengan Microsoft dan Facebook keduanya kehilangan 2,8 persen dan Netflix 3,5 persen. Apple jatuh 1,4 persen.

Boeing kehilangan 3,0 persen, Caterpillar jatuh 2,3 persen dan General Motors turun 3,0 persen karena ekspektasi bahwa Brexit akan mengekang pertumbuhan ekonomi global.

Priceline turun 3,7 persen, American Airlines jatuh 6,6 persen dan Marriott International berkurang 4,2 persen, karena para analis menunjuk potensi tekana terhadap perusahaan perjalanan akibat ketidakpastian atas investasi bisnis di Eropa.

Saham-saham terkait minyak bumi juga jatuh, karena harga minyak lebih rendah, dengan Apache jatuh 5,2 persen, Halliburton turun 4,6 persen dan Schlumberger kehilangan 2,1 persen.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016