Warsawa (ANTARA News) - Polandia ingin Inggris menggelar referendum kedua menyangkut masa depan keanggotaannya dalam Uni Eropa, ungkap pemimpin partai berkuasa negara itu pada Senin waktu setempat.

Namun, ia memperingatkan bahwa blok itu harus "berubah secara radikal"  agar rakyat Inggris bersedia kembali.

"Kami meramalkan sejumlah upaya yang ditujukan agar Inggris kembali, termasuk dengan menggelar referendum kedua," kata pemimpin sayap kanan Polandia Jaroslaw Kaczynski.

Namun, dia memperingatkan bahwa "Uni Eropa harus berubah secara radikaL"  agar skenario upaya ini dapat tercapai.

"Inggris saat ini berisiko hancur berantakan,"  tambahnya, seperti dikutip kantor berita PAP Polandia.

Kaczynski adalah pemimpin Eropa pertama yang secara langsung menyerukan referendum kedua.

Sebaliknya, pemimpin-pemimpin lain di blok itu menekan London agar keluar secepatnya dari Uni Eropa.

Meski dia tidak memegang jabatan kabinet, sebagai pemimpin partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa, Kaczynski secara luas dipandang sebagai penengah dalam pemerintahan negara itu.

Sebagai penentang federalisme Eropa, Kaczynski menegaskan bahwa pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa menunjukkan bahwa sudah saatnya bagi "perjanjian Eropa baru" untuk menjamin hak-hak negara anggota, demikian AFP.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016