Pesawat kita hanya menerima identifikasi visual saja. Kita tidak akan memandang remeh insiden ini dan akan terus menggunakan jalur ini tanpa perlu membuat permohonan
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Malaysia memastikan pesawat Charlie C130 (MEGA207) milik Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) tidak dicegat jet tempur Indonesia dalam kejadian di ruang udara dekat Pulau Natuna, Sabtu (25/6).

Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengaku mendapatkan informasi ini dari Panglima Tentara Udara Jendral Tan Sri Roslan Saad.

"Mega207 lepas landas dari Pangkalan Tentara Udara Subang pukul 10.10 untuk misi latihan ke Pangkalan Tentara Udara Labuan," katanya seperti dikutip berbagai media setempat, Selasa.

"Pukul 12.03, Mega207 menerima visual pengenalan dari F-16 TNI Angkatan Udara yang berada 24 mil laut dari Pulau Natuna pada ketinggian 23 ribu kaki," imbuh dia.

Hishammuddin mengatakan Mega207 tidak dicegat oleh F-16 TNI-AU, bahkan peringatan untuk meminta Mega207 diturunkan juga tidak ada.

"Pesawat kita hanya menerima identifikasi visual saja. Kita tidak akan memandang remeh insiden ini dan akan terus menggunakan jalur ini tanpa perlu membuat permohonan," katanya.

Berdasar perjanjian antara Malaysia dan Indonesia pada 1982, pesawat Malaysia berhak meneruskan perjalanan dalam ruang udara tanpa halangan. Pesawat Malaysia juga diperbolehkan menjalani latihan dalam ruang udara dan lautan di Indonesia dengan syarat tidak ada senjata atau tembakan.

"Saya akan membawa isu ini dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Jendral Ryamizard Ryacudu bulan depan. Selain membicarakan hubungan baik dua negara, isu seperti ini juga perlu dibawa dalam diskusi untuk menghindari terjadinya salah paham," katanya.



Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016