Berdasarkan pantauan, Selasa, menunjukan ribuan pemudik pejalan kaki mulai ramai melintasi gangway menuju kapal yang bersandar di Pelabuhan Merak.
Begitu juga kendaraan dari enam dermaga yang dioperasikan terlihat padat sambil mengantre untuk diseberangkan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Meskipun penumpang dan kendaraan mulai ramai, tetapi arus lalu lintas sekitar pelabuhan berjalan lancar.
"Kami dan keluarga memilih mudik lebih awal untuk menghindari penumpukan penumpang maupun kemacetan," kata Yusman (35) warga Jakarta hendak menuju Palembang.
Ia mengaku pengalaman tahun lalu mudik ke kampung halaman pada H-8 Lebaran, karena tidak terlalu berdesak-desakan juga perjalanan lancar.
Ia bersama isteri dan dua anaknya mudik menjadikan tradisi tahunan untuk berkumpul bersama anggota keluarga.
Selain itu juga bisa bersilatuhrahmi dengan teman-teman sekampung.
"Kami lega setelah tiba di Merak langsung bisa diseberangkan tanpa kemacetan," katanya.
Hamid (45) seorang sopir truk mengaku dirinya kini mengangkut ban kendaraan menuju Jambi terpaksa berangkat lebih awal, karena khawatir pada H-5 Lebaran dilarang melintasi Pelabuhan Merak.
Saat ini, para sopir truk mengangkut non sembako juga mengantre di dermaga Pelabuhan Merak agar bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Mereka sopir berangkat lebih awal guna menghindari larangan pada H-5 sampai H+5 Lebaran.
"Kami sudah biasa jika mengangkut barang pada H-8 Lebaran, sekalian kembali ke kampung halaman di Jambi," katanya.
Sementara itu, Humas Manajer PT ASDP Cabang Merak, Mario S Oetomo mengatakan saat ini pemudik mulai ramai memadati kawasan pelabuhan, baik pemudik pejalan kaki, roda dua, maupun roda empat.
Kemungkinan pemudik terus mengalir hingga puncaknya pada H-3 Lebaran hingga mencapai 90 ribu orang dan 20 ribu sepeda motor dan 13 ribu kendaraan pribadi per hari.
"Kami yakin pemudik yang memilih pulang lebih awal terus meningkat hingga mendekati hari puncak Lebaran," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
