Bengkulu (ANTARA News) - Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, mengimbau agar badan amil zakat di Bengkulu tidak terpaku pada waktu tertentu saja dalam membagikan zakat, pendistribusian zakat diharapkan sudah dimulai jauh hari sebelum Lebaran.

Pejabat Pengganti Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar di Bengkulu, Rabu, mengatakan, jika pembagian zakat menumpuk pada waktu tertentu maka akan mendorong angka inflasi semakin tinggi.

"Jika dibagikan pada hari yang sama, makan kemungkinan yang besar masyarakat akan berbelanja pada waktu yang sama, ini akan menimbulkan tekanan terhadap stok komoditas di pasaran," kata dia.

Selain itu, dengan membagikan satu hari atau dua hari sebelum lebaran kata dia, juga bisa menimbulkan perilaku yang tidak baik menurut norma-norma agama.

"Jika kita bagikan jauh sebelum lebaran, masyarakat penerima bisa merencanakan zakat tersebut akan dibelanjakan untuk kebutuhan apa," katanya.

Selain itu, Kemenag Bengkulu mengimbau masyarakat yang ingin berzakat, infak dan sedekah, hendaknya disalurkan melalui bada amil zakat.

"Jangan langsung membagikan sendiri, apalagi dalam jumlah besar, seperti yang kita lihat di sejumlah kota lainnya, sampai berdesak-desakan, bahkan ada yang cedera," kata Bustasar.

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu juga ikut mengimbau badan amil zakat (BAZ) setempat mulai membagikan zakat, sedekah maupun infak ke masyarakat penerima demi menekan risiko lonjakan inflasi.

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar mengatakan seharusnya penyaluran sudah dilakukan sejak awal Ramadhan, hal itu akan memberikan dampak positif terhadap pola konsumsi masyarakat.

"Kalau dibagikan langsung pas menjelang lebaran, artinya konsumsi masyarakat melonjak drastis, ini yang menyebabkan kekurangan stok barang, dan membuat inflasi menjadi tinggi," kata dia.

Selain itu, pola konsumsi masyarakat yang melonjak secara drastis juga memberikan peluang bagi para spekulan untuk "memainkan" harga bahan pokok di pasaran karena permintaan tinggi.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016