Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengharapkan industri antara dalam negeri bisa lebih menggeliat, seiring dengan didorongnya industri hulu dalam rangka hilirisasi industri.

"Sumber batu bara dan gas ada di kita, artinya hulunya ada. Tapi sudah menjadi bahan baku kemudian diekspor, lalu diimpor lagi dengan harga lebih mahal," kata Saleh di Jakarta, Rabu.

Ia mencontohkan, industri baja sebagai salah satu industri prioritas telah didukung perkembangannya mulai dari industri hulu, namun belum adanya industri antara membuat industri hilir masih harus mengimpor bahan baku olahan.

"Misalnya baja diolah, dikirim keluar terus masuk lagi slab untuk diolah di industri hilir, jadi nilai tambahnya justru untuk negara lain," ungkap Saleh.

Hal serupa juga kerap terjadi di industri farmasi, yang juga masih mengimpor bahan baku maupun bahan baku olahan.

Menurut Saleh, Kemenperin akan terus menggenjot industri prioritas yang sudah tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Sehingga, RIPIN menjadi acuan dalam menggenjot kinerja industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016