Singapura (ANTARA News) - United Overseas Bank (UOB), bank ketiga terbesar di Singapura, telah menangguhkan program pinjaman ke properti-properti di London karena ketidakmenentuan yang diakibatkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

UOB menjadi bank pertama di Singapura yang berhati-hati memberikan pinjaman ke Inggris, kendati tidak begitu besar, setelah Brexit mengguncang pasar glola dan mengamblaskan poundsterling ke titik terendah dalam beberapa tahun.

"Kami untuk sementara akan menghentikan penerimaan aplikasi pinjaman properti untuk properti-properti London," kata juru bicara UOB lewat email seperti dikutip Reuters.

"Karena akibat dari referendum Inggris Raya masih terus terjadi dan karena ketidakmenentuan yang terjadi, kami ingin memastikan pelanggan kami mewaspadai investasi properti London mereka," sambung UOBs.

Sebaliknya, kreditor terbesar Singapura, DBS Group Holdings, menyatakan akan terus mendanai pembelian properti di London, namun menyarankan nasahanya untuk waspada.

Di pasar uang, dolar Singapura telah menguat 10 persen terhadap poundsterling Inggris sejak hasil referendum Brexit diketahui.

UOB menyatakan akan terus memonitor lingkungan pasar dan mengkaji setiap aplikasi pinjaman properti.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016