Tokyo (ANTARA News) - Dolar AS diperdagangkan naik tipis di pasar keuangan Asia hari ini namun masih berada pada level tertinggi dalam 3,5 bulan terakhir terhadap beberapa mata uang yang terpukul menyusul hasil referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Sebaliknya poundsterling terus terseok-seok.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, beringsut naik 0,1 persen pada 95,836 pada jalur tertekan bulanan 0,1 persen.

Brexit telah membuat mata uang AS diuntungkan sehingga menghapus ekpektasi naiknya suku bunga AS yang sebelum ini menyita perhatian pasar.  Pasar kini malah memprediksi Federal Reserva bakal menahan tingkat suku bunga pada tingkat sekarang, bahkan menurunkannya, paling tidak sampai awal 2018.

Indeks dolar AS naik sampai 96,705 pada Senin ketika poundsterling terperosok ke tingkat paling rendah dalam 31 tahun terakhir sebagai akibat dari Brexit.

Hari ini poundsterling turun 0,2 persen pada 1,3395 dolar AS atau di atas batas nadir Senin 1,3122 dolar AS, namun tetap terpangkas lebih dari tujuh persen selama sebulan.

"Sterling masih menghadapi jalan panjang dan masa ada banyak ketidakmenentuan," kata Sue Trinh, analis senior mata uang dari RBC Capital Markets di Hong Kong.

Sementara itu euro hampir stabil terhadap poundsterling pada 82,85 sen yang merupakan tertinggi dalam hampir dua tahun ini, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016