Jakarta, 30 Juni 2016 (Antara) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerima penghargaan Special Achievement in GIS (SAG), penghargaan bergengsi yang dianugerahkan di ajang Esri International User Conference di San Diego, California untuk sistem informasi manajemen berbasis GIS (Sistem Informasi Geografis) yang dikembangkan.

Kemendagri terpilih di antara lebih dari 400.000 organisasi di seluruh dunia untuk menerima penghargaan SAG yang diserahkan secara langsung oleh Jack Dangermond, pendiri dan CEO Esri, perusahaan global raksasa dalam industri pemetaan.

Ajang penghargaan tersebut memberikan pengakuan terhadap terobosan Kemendagri dalam penggunaan teknologi GIS, yang juga dikenal sebagai smart mapping technology, untuk mewujudkan sebuah sistem yang memvisualisasikan dan menganalisa data kependudukan untuk memudahkan penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan pemerintah.
 
Sistem baru yang dinamakan Visualisasi Data Kependudukan (http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/) ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Kemendagri). Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) merupakan aplikasi yang memadukan karakteristik kependudukan di suatu area tertentu, seperti jumlah penduduk, usia, mata pencaharian, serta data demografis lainnya yang bersumber dari Data dan Informasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) dan KTP-el.

Sistem ini juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan analisis tata ruang (spasial) tingkat lanjut sehingga para pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi pola, tren, risiko, dan peluang yang tidak dapat ditampilkan apabila hanya menggunakan grafik serta skema statis dalam bentuk dokumen pada umumnya.

"Kondisi perekonomian, sosial, dan politik yang selalu berubah semakin memperberat tugas pemerintah dalam perumusan kebijakan dan inisiatif, khususnya karena ada begitu banyak masalah yang memerlukan perhatian serta penindakan secara cepat. Untuk mendukung hal tersebut, Kemendagri harus dapat mengakses data yang akurat dan sah sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan mereka," ungkap CEO Esri Indonesia, Bima Priadi.

"Dengan mengimplementasikan smart mapping technology yang canggih dalam sistem informasi manajemen data kependudukan, Kemendagri mampu mengidentifikasi permasalahan dan tantangan yang harus ditangani dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang terinformasi berdasarkan alternatif yang tersedia. Selain itu, sistem yang dikembangkan oleh Kemendagri memainkan peran yang vital dalam menyediakan informasi penting untuk mendukung instansi atau dinas lain dalam pengambilan kebijakan pada saat ini maupun di waktu yang akan datang,” ujar Bima.

"Memenangkan penghargaan SAG adalah sebuah pencapaian penting bagi Kemendagri, karena penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan lintas negara atas komitmen lembaga tersebut untuk membuat kebijakan yang jitu dan program yang cocok untuk penduduk Indonesia," tutup Bima.

Esri International User Conference, yang diadakan pada tanggal 27 Juni sampai 1 Juli 2016 di San Diego, California diakui sebagai event industri spasial primer berkelas dunia yang dihadiri oleh lebih dari 16.000 ahli GIS dari seluruh dunia.


PERTANYAAN MEDIA:
Suriati
Media liaison
Telp: 0819 73382614
Email: suriati@esriindonesia.co.id
Website: esriindonesia.co.id


Pewarta: prwire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016