Nunukan (ANTARA News) - Memasuki arus mudik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara harga tiket kapal PT Pelni melonjak hingga Rp700.000 per orang untuk tujuan Parepare, Sulsel, atau dua kali lipat dari harga yang ditentukan pemerintah pusat.

Agen penumpang bernama Hariani di Nunukan, Rabu menyatakan, tiga penumpangnya yang akan mudik tujuan Pelabuhan Parepare nyaris tidak berangkat menggunakan KM Bukit Siguntang pada 27 Juni 2016 karena loket penjualan tiket Kantor PT Pelni Cabang Nunukan telah ditutup sepekan sebelumnya.

Menurut dia, informasi yang diperoleh dari karyawan PT Pelni di daerah itu bahwa loket ditutup lebih awal karena tiket KM Bukit Siguntang telah habis terjual jauh hari sebelumnya dimana sebagian telah di-booking oleh agen-agen atau travel.

Hariani menyatakan, beberapa kali mendatangi loket penjualan PT Pelni Cabang Kabupaten Nunukan di Jalan Ahmad Yani namun selalu mendapatkan pemberitahuan bahwa tiket KM Bukit Siguntang telah habis.

Sehubungan dengan itu, dia mengaku berusaha menghubungi rekan-rekannya sesama agen penumpang maka mendapatkan informasi adanya tiket kapal milik PT Pelni yang dijual hingga dua kali lipat dari harga sebenarnya yakni Rp700.000.

Namun harga tersebut dengan terpaksa dibeli dengan alasan daripada penumpangnya yang bersikeras ingin berkumpul bersama keluarganya merayakan lebaran Idul Fitri 1437 H di kampung halamannya.

Menanggapi banyaknya tiket kapal PT Pelni yang dijual dengan harga yang mecekik dengan memanfaatkan tingginya mobilisasi penumpang mudik lebaran Idul Fitri tahun ini, Kepala PT Pelni Cabang Kabupaten Nunukan, Chairiyanto melalui Asisten Administrasi Keuangan, Juli Zikara membantah telah bekerjasama dengan agen-agen atau travel untuk menjual tiket semahal itu.

"Kita tidak pernah melakukan hal-hal yang bertentangan dnegan peraturan terutama menaikkan harga tiket dengan bekerjasama travel. Mengenai adanya agen yang menjual tiket seharga Rp700.000 itu tanpa sepengetahuan PT Pelni apalagi diindikasikan adanya konspirasi," terang Julki Zikara.

Ia menegaskan, selama ini tidak pernah mendapatkan laporan dari siapapun adanya tiket kapal milik PT Pelni yang dijual dua kali lipat dari harga sebenarnya sehingga tidak melakukan pengawasan di lapangan.

Juli Zikara menyatakan, perihal PT Pelni Cabang Nunukan yang mempercepat menutup loket penjualan tiket karena sebagian besar tiket sesuai dengan kuota yang ditentukan Menteri Perhubungan yakni menutupi kekurangan jumlah penumpang yang naik di Pelabuhan Tarakan telah dibooking agen/pemilik travel.

Adanya dugaan konspirasi dengan agen tiket atau pemilik travel dia membantah dengan alasan harga tiket tujuan Pelabuhan Parepare, Sulsel kepada agen sesuai dengan ketentuan secara nasional yakni Rp307.000.

Pewarta: M Rusman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016