Gorontalo (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,0 skala Richter terjadi di Gorontalo pada Kamis sekitar pukul 18.46 WITA, ujar prakirawan BMKG Gorontalo, Fathuri.

Gempa terjadi di 1,09 Lintang Utara dan 121,76 Bujur Timur, atau berada pada 42 kilometer arah Timur Laut Kabupaten Pohuwato.

Pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer, namun tidak berpotensi terjadinya Tsunami.

Sementara itu, guncangan gempa dilaporkan terasa oleh warga di Kota Gorontalo, Gorontalo Utara, hingga Pohuwato.

"Di Kota cukup terasa dan agak lama. Kami berharap tidak ada gempa susulan," kata salah seorang warga Kota Gorontalo, Suryanto.

Sebelumnya BMKG Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi.

Gempa paling besar yang terjadi dalam selama September hingga Oktober, adalah yang terjadi pada 4 Oktober 2009 dengan kekuatan 5,3 SR.

Dari hasil pengamatan, sebagian besar gempa tersebut pusatnya berada di sekitar perairan Teluk Tomini dan wilayah Barat Daya Gorontalo.

Ia menjelaskan, besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.

"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.

Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik.

Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.

Pewarta: Debby Mano
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016