Jakarta (ANTARA News) - Tim beregu Indonesia ditargetkan menembus babak final kejuaraan U-19 Badminton Asia Junior Championships 2016 di Bangkok, Thailand pada 9-12 Juli 2016.

Untuk mencapai target itu, Indonesia harus bisa mengatasi dulu lawan di grup C, yakni Malaysia, Taiwan, Mongolia dan Myanmar.

"Untuk beregu lawan terberat di grup memang Malaysia. Karena ada tunggal putrinya yang kuat, Goh Jin Wei. Sementara untuk nomor lainnya masih meraba-raba," tutur Manajer tim Indonesia Fung Permadi dikutip dari laman PBSI di Jakarta, Kamis.

Menurut Fung Permadi, ganda putri Indonesia kuat, tunggal putri bisa bersaing dan ganda putra juga cukup kuat.

Jika lolos dari grup C, Indonesia akan berhadapan dengan juara atau runner up grup A yang terdiri atas Tiongkok, Korea Selatan ,Singapura dan Kazakhstan.

"Kalau melihat drawing sementara ini di semifinal, kami mau tidak mau lebih memilih ketemu Korea. Kalau dilihat dari seeding untuk beregu, Korea ada di peringkat delapan," ujar Fung.

Ia berharap tim beregu dapat menjadi juara grup untuk memudahkan mencapai target menembus final.

Sebanyak 22 pebulu tangkis muda Indonesia akan diturunkan pada kejuaraan yang mempertandingkan nomor beregu dan perorangan itu. Pertandingan beregu akan berlangsung pada 9-12 Juli 2016, sementara nomor perorangan akan dimainkan pada 13-17 Juli 2016.

Dari nomor ganda putri, pasangan Apriani Rahayu-Jauza Fadhila Sugiarto menjadi salah satu kekuatan Indonesia karena "jam terbang" mereka sudah lebih banyak dibanding pasangan lainnya.

Untuk nomor tunggal putri, Gregoria Mariska menjadi andalan dan diharapkan memberikan penampilan maksimalnya, apalagi Gregoria juga sudah tampil di beberapa turnamen level internasional.

Pada Badminton Asia Junior Championships 2015, tim beregu Indonesia menjadi semifinalis setelah kalah dari Korea 2-3, sedangkan di nomor perorangan Fachriza Abimanyu-Apriani Rahayu menjadi semifinalis setelah kalah dari unggulan satu asal Tiongkok, Zheng Si Wei/Chen Qingchen, 14-21, 14-21.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016