Ternate (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Ternate, Maluku Utara memastikan daerah ini aman dari peredaran vaksin palsu karena rutin melakukan pemeriksaan secara klinis.

"Kami sejak 2007 hingga sekarang ini, petugas Dinkes setiap tiga bulan sekali melakukan pemeriksaan di klinik, rumah sakit swasta dan rumah sakit umum (RSU) Chasan Bosoeri," kata Kadis Kesehatan kota Ternate, Nurbaty Maradjabesy, di Ternate, Sabtu.

Dia mengatakan, mengenai vaksin palsu ini bukan baru sekarang, kalau dilihat dari 2007 sampai sekarang memang tidak diungkapkan karena di kota Ternate tidak ditemukan.

"Sampai sekarang telah menerjunkan tim karena ada pemberitaan di berbagai media yang terjadi beberapa daerah di Indonesia, sehingga membuat hawatir jangan sampai vaksin palsu masuk di kota Ternate," katanya.

Dinkes Kota Ternate membagi semua vaksin itu agar balita di kota Ternate semuanya terimunisasi secara gratis dengan tidak ada yang membayar.

"Kalau klinik ini bayar mungkin ada hal-hal yang mereka beli misalnya speknya habis. Tetapi sepanjang ini vaksin maupun jarum suntik itu semua dikeluarkan Dinkes kota Ternate dan sejauh ini, tidak ada vaksin palsu yang beredar di kota Ternate," ujar Nurbaty.

Bahkan, vaksin disuntik di tubuh, sehingga kalau terjadi apa-apa bertanggungjawab adalah Dinkes, bahkan staf kesehatan ditugaskan untuk intensif memantau.

"Kalau namanya vaksin palsu yang diisi bahan berbahaya mengakibatkan tubuh akan terjadi reaksi. Bisa mengakibat cacat, tetapi kalau vaksin palsu maka tidak bisa diterima untuk tubuh manusia," tandas Nurbaty.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016