Istanbul (ANTARA News) – Sebanyak 13 tersangka, termasuk 10 warga Turki, pada Minggu (03/07) waktu setempat dituduh terlibat dalam peristiwa bom bunuh diri di bandara Istanbul, serangan paling mematikan di kota itu tahun ini, lapor kantor berita Dogan.

Para pejabat Turki menyalahkan ISIS atas insiden penembakan dan pengeboman pada Selasa di bandara Ataturk, yang menewaskan 45 orang temasuk 19 warga asing.

Para tersangka, yang ditahan polisi, dituntut dengan dakwaan menjadi anggota sebuah kelompok teror, pembunuhan dan mengancam persatuan di Turki, lapor Dogan, tanpa mengungkap kewarganegaraan warga asing itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menjelaskan detail baru mengenai penyelidikan tersebut, mengatakan polisi telah menangkap 29 orang sejauh ini atas serangan itu,termasuk warga asing.

Para pejabat sebelumnya mengatakan ketiga pengebom bunuh diri tersebut adalah warga Rusia, Uzbekistan dan Kyrgystan.

"Semua akan diungkapkan pada waktunya," kata Yildirim.

"Kami sedang melakukan penyelidikan yang mendalam," tambahnya.

Otoritas Istanbul mengatakan Minggu bahwa 49 orang terluka dalam serangan itu masih dirawat, dengan 17 orang dalam perawatan intensif.

Media Turki telah mengidentifikasi pelaku penyerangan adalah Akhmed Chatayev, pemimpin Chechen dari sel ISIS di Istanbul yang dilaporkan memberi akomodasi para pengebom.

Shatayev diduga mengorganisasi dua pemboman mematikan tahun ini di pusat kota wisata Sultanahmet dan pusat belanja jalan Istiklal, kata surat kabar Hurriyet. Demikian AFP melaporkan.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016