Gaza, Timur Tengah (ANTARA News) - Kiriman bantuan dari Turki tiba di Jalur Gaza melalui Israel, Senin, sepekan setelah Israel dan Turki mengumumkan akan mengakhiri pemutusan hubungan enam tahun dan menormalisasi hubungan.

Kargo sekitar 11.000 ton, termasuk pakaian, mainan dan obat-obatan yang ditujukan bagi kawasan pesisir Palestina itu, diangkut ke pelabuhan Ashdod, Israel, oleh kapal Turki yang bersandar di sana, Minggu kemarin.

Di bawah pengawasan Masyarakat Bulan Sabit Merah Turki, konvoi pertama 500 truk yang membawa bantuan memasuki Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai oleh Hamas, melalui perlintasan Kerem Shalom, kata para saksi mata.

Hubungan Turki dan Israel terputus setelah pasukan marinir Israel menyerbu sebuah kapal Turki pada Mei 2011 yang berusaha menembus blokade angkatan laut Israel dan membunuh 10 pegiat Turki dalam pertempuran di atas kapal.

Keduanya melakukan pendekatan pekan lalu yang jarang terjadi di Timur Tengah yang terbelah oleh prospek perjanjian gas Mediterania yang menggiurkan dan juga kecemasan akan risiko keamanan yang berkembang, dan termasuk janji Israel kepada Turki akses untuk mengirim bantuan ke Gaza.

"Ini kiriman pertama setelah perjanjian dibuat pemerintah Turki dan Israel," kata Kerem Kinik, ketua Bulan Sabit Merah Turki, yang pergi ke Gaza untuk mengawasi distribusi barang-barang bantuan itu.

Ia mengatakan Turki akan menyediakan terus bantuan kemanusiaan bagi kawasan itu.

Pekan lalu, sebanyak 3.400 truk yang mengangkut barang-barang seberat 107.000 ton memasuki Jalur Gaza melalui Israel, menurut pihak berwenang Israel. Bantuan itu berupa barang-barang, termasuk pasokan medis, alat-alat elektronik, barang kosumsi dan bahan bangunan.

Para pedagang Gaza dapat mengimpor barang-barang komersial dari Israel dan tempat lain tetapi Israel melarang barang-barang yang disebut bahan-bahan berfungsi ganda, masuk ke wilayah itu dengan menyatakan mereka dapat digunakan untuk membuat senjata dan membangun fasilitas seperti benteng.

Mesir, yang berselisih dengan Hamas, tetap menutup perbatasannya dengan Gaza.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016