Baghdad (ANTARA News) - Irak pada Senin (4/7) memulai tiga hari berkabung nasional bagi korban serangan bom mobil Minggu di Ibu Kota Baghdad yang menewaskan hingga 166 orang.

Seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan sedikitnya ada 165 korban tewas dan 225 orang yang terluka akibat serangan bom di Distrik Karrada-Dakhil di bagian selatan Baghdad. Seorang lainnya tewas dalam ledakan bom mobil terpisah di sebuah pasar di bagian timur laut Baghdad.

Pengeboman Karrada-Dakhil merupakan serangan paling berdarah tahun ini di negeri yang militernya sedang berperang melawan kelompok ISIS tersebut.

Perdana Menteri Haider al-Abadi mengumumkan tiga hari berkabung nasional bagi korban setelah mengunjungi lokasi ledakan pada Minggu.

Konvoinya diserang oleh puluhan warga yang marah, yang menuduh pemerintah gagal melindungi rakyatnya.

Warga setempat, Mohammed Musa mengatakan: "Sekarang kami menuntut solusi dari pemerintah, karena sejak 2003 sampai 2016 kami hidup dalam suasana sulit dan tidak nyaman. Dan orang-orang kehilangan uang, properti dan hidup mereka serta hal-hal yang lain. Semuanya hilang."

Sebagai panglima tertinggi pasukan keamanan Irak, Abadi memerintahkan intensifikasi tindak pengamanan di pintu-pintu masuk Baghdad dan wilayah-wilayah provinsi Irak, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016