Melbourne (ANTARA News) - Seekor bayi gajah Asia, yang berjuang hidup di kebun binatang Melbourne, berdiri untuk pertama kalinya pada Selasa ketika dia berjuang melawan kondisi otot tendon yang menghambatnya berjalan, sebut kantor berita Xinhua.

Gajah berusia tiga minggu itu, yang didiagnosa dengan tulang pergelangan kaki lentur bawaan, sebuah kondisi yang menyebabkan kaki hewan itu bergelung ke belakang, membuatnya tak mampu berdiri, akhirnya bisa berdiri untuk beberapa saat pada Selasa setelah tenaga medis di kebun binatang Melbourne mencopot gips dari kaki depannya.

Perkiraan pulih untuk bayi gajah itu masih belum jelas sejak kelahirannya, mengingat kondisi yang jarang terjadi itu belum pernah dicatat terjadi pada gajah yang dipelihara. Gajah tersebut sudah mendapat perawatan 24 jam sehari sejak dia lahir. Jika dibiarkan tak terawat, maka hewan itu sudah mati.

Karena dia tak bisa berdiri untuk menyusu pada induknya, Num-Oi, penjaga kebun binatang memberinya susu formula botol, seiring dengan memberikannya fisioterapi yang intensif.

Dokter hewan senior kebun binatang Melbourne Dr Michael Lynch mengatakan kondisi gajah tersebut sudah membaik dan tak lagi butuh gips.

"Begitu gips dilepas dia bisa berdiri beberapa saat dengan bantuan kami untuk menyeimbangkan," kata Lynch. "Dia menunjukkan kekuatannya namun dia tak bisa secara konstan berdiri tanpa bantuan."

Lynch mengatakan gajah itu masih dalam kondisi kritis, meski sudah menunjukkan kemajuan kecil.

"Dia masih butuh berjuang untuk menyusu secara konsisten, dia tidak mendapat nutrisi yang cukup melalui oral," katanya.

Lynch mengatakan para staf di kebun binatang jatuh cinta pada gajah itu.

"Dia benar-benar pejuang, dia benar-benar ingin bangkit dan kami menyemangatinya dalam upayanya itu. Dia menjadi frustasi kalau menyusunya tidak benar, dia melenguh kecil dan tentu saja semua orang jatuh hati padanya dan mengagumi semangatnya dan akan terus berusaha," katanya.

Gajah itu menghabiskan waktus sehari dua kali dengan induknya.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016