... pemerintah harus memiliki skenario kejadian luar biasa seperti kemacetan arus mudik ini. Jalan tol diresmikan untuk kebaikan rakyat tapi pemerintah harus pula memikirkan dampak-dampak luar biasa yang bisa terjadi...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR,  Hidayat Nur Wahid, mendukung rencana pemerintah membebaskan biaya tol jika kemacetan parah tetap terjadi saat arus balik Lebaran. 

"Ke depan pemerintah harus memiliki skenario kejadian luar biasa seperti kemacetan arus mudik ini. Jalan tol diresmikan untuk kebaikan rakyat tapi pemerintah harus pula memikirkan dampak-dampak luar biasa yang bisa terjadi," ujar dia, di Jakarta, Kamis. 

Seperti dalam keterangan tertulis MPR, dia menilai seharusnya tidak boleh ada korban jiwa akibat kemacetan. 

Secara terpisah sebelumnya, pemerintah membantah kemacetan parah di jalan tol sebagai biang keladi kematian belasan warga negara Indonesia yang mudik. Hal ini sangat riuh dipercakapkan dan diperdebatkan di media sosial. 

Beberapa pejabat negara menyatakan, kematian itu karena kondisi kesehatan para warga negara Indonesia itu. 

Kejadian ini, lanjut Wahid, mencoreng prestasi pemerintah dalam penanganan arus mudik di moda tranportasi baik darat, laut maupun udara. Dia berharap kejadian serupa tak terulang kembali. Pemerintah diharapkan segera melakukan aksi yang tepat untuk menanganinya. 

"Saya harap pemerintah melakukan aksi yang tepat terutama untuk arus balik. Harus betul-betul dijaga jangan sampai terulang kembali, kalaupun kemacetan tidak bisa dihindari, harus dicarikan solusi agar rakyat jangan sampai mengalami banyak kerugian," kata dia. 

Lebih lanjut, selain kemacetan arus mudik, perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini juga diwarnai dengan berbagai peristiwa kurang baik, yakni kejadian teror bom di Mesjid Nabawi di Madinah dan bom di Solo.

"Saya sangat prihatin. Semua itu menimbulkan korban jiwa dan semua terjadi di bulan suci," tutur dia. 

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016