Purworejo (ANTARA News) - Gempa bumi di Purworejo, Jawa Tengah, Senin, dipicu oleh aktivitas sesar aktif, kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Banjarnegara Teguh Rahayu.

Teguh mengatakan struktur sesar yang diduga aktif dan membangkitkan gempa bumi ini adalah Sesar Rebung yang lokasinya sangat dekat dengan episenter gempa bumi.

Jalur Sesar Rebung ini pada peta geologi paralel dengan Sungai Rebung yang melintasi Wilayah Desa Karang Tengah di Selatan dan Wilayah Kecamatan Bruno di Utara.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi Purworejo terjadi pada pukul 00.45.35 WIB dengan kekuatan 3,5 Skala Richter. Episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 7,62 LS dan 109,92 BT, tepatnya di darat pada jarak 18 kilometer arah barat laut Purworejo, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Menurut dia, peristiwa gempa bumi Purworejo ini cukup menarik, meskipun kekuatannya relatif kecil tetapi memiliki gempa bumi susulan.

Setelah lima jam kemudian pascagempa bumi utama, tepatnya pada pukul 06.17.50 WIB terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan 2,9 Skala Richter dengan kedalaman 16 kilometer.

"Kedua kejadian gempa bumi ini sebenarnya tidak dirasakan oleh warga karena relatif kecil," katanya.

Ia menjelaskan gempa bumi Purworejo merupakan jenis gempa bumi kecil (minor) berkedalaman dangkal. Jika diperhatikan Peta Geologi Lembar Kebumen, tampak bahwa di zona episenter gempa bumi ini memang terdapat sebaran struktur geologi sesar lokal, yaitu sesar naik dan mendatar.

Struktur sesar naik yang ada di zona ini tampak berarah barat-timur, sedangkan sesar mendatar berarah utara-selatan.

Ia mengimbau masyarakat Purworejo agar tetap tenang, karena gempa bumi ini berkekuatan kecil dan tidak membahayakan.

Ia mengatakan berdasarkan monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga saat ini gempa bumi susulan tidak terjadi lagi sehingga sangat kecil kemungkinan akan terjadi gempa bumi susulan yang kekuatannya lebih besar.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016