Pengalaman kemarin, macet total di Brexit itu menjadikan istilahnya "waking alarm call atau jadi panggilan alarm bagi kita semua bahwa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang infrastruktur,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar Tol Brebes Timur alias Brebes Exit (Brexit), menjadi pelajaran perlunya peningkatan pembangunan infrastruktur secara berkesinambungan.

"Pengalaman kemarin, macet total di Brexit itu menjadikan istilahnya "waking alarm call atau jadi panggilan alarm bagi kita semua bahwa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang infrastruktur," ujar Sofyan saat ditemui di sela-sela acara Halal Bi Halal di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Selasa.

Sofyan mengakui, saat ini ketersediaan infrastruktur yang memadai di dalam negeri, khususnya jalan, masih tertinggal jauh dibandingkan permintaan akan kendaraan yang semakin meningkat.

"Infrastruktur kita itu ketinggalan dalam skala yang parah dibandingkan dengan permintaan. Oleh sebab itu, kebijakan Pak Jokowi memprioritaskan infastruktur adalah sebuah kemestian," ujar Sofyan.

Terkait dengan kemacetan di Brexit sendiri, menurut Sofyan, ekspektasi yang luar biasa dari masyarakat bahwa jalan tol tersebut sudah bisa dilalui dengan baik, menjadi penyebab menumpuknya kendaraan di jalur tersebut.

"Banyak sekali orang yang menjajal (Tol Brexit), yang sebenarnya barangkali ada pilihan lain, sehingga terjadi kemacetan total," katanya.

Selain itu, kemacetan Brexit jika ditinjau dari sisi ekonomi, mengindikasikan ekonomi masyarakat tengah tumbuh di mana kelompok kelas menengah mampu membeli mobil.

"Tetapi apapun yang terjadi kemarin harusnya menjadi pelajaran berharga. Maka Presiden memerintahkan bahwa mempercepat jalan tol Jawa itu salah satu mengatasi masalah," ujarnya.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016