Jenewa (ANTARA News) - Juru bicara PBB pada Selasa mengatakan lonjakan kerusuhan di Kota Aleppo, Suriah, dan sekitarnya telah menghalangi satu-satunya jalan akses ke sebanyak 300.000 warga sipil di bagian timur kota yang dicabik pertempuran itu.

"Sejak 7 Juli, peningkatan permusuhan antara pasukan Pemerintah Suriah dan kelompok bersenjata non-negara telah membuat Jalan Castillo --satu-satunya akses ke dan dari Kota Aleppo di Suriah Timur, tak bisa dilewati," kata Alessandra Velluci kepada wartawan dalam satu taklimat rutin, lapor Xinhua/OANA.

"Mengingat sejarah ketegangan di daerah itu, sebagian besar orang di Kota Aleppo, Suriah Timur, sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan. Kenaikan harga sudah dilaporkan di Kota Aleppo," ia menambahkan.

Para pelaku kemanusiaan juga prihatin dengan laporan mengenai pemboman udara dan pemboman dengan sasaran lokasi sipil di bagian barat dan timur kota di Suriah Utara tersebut, tambah wanita pejabat itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Pejabat PBB tersebut mendesak semua pihak dalam konflik itu agar melindungi warga sipil dan memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan.

PBB dan mitranya telah menyerukan segera diberikannya bantuan penyelamat nyawa buat lebih dari 85.000 orang Suriah yang terdampar di sepanjang perbatasan Suriah-Jordania di permukiman tenda sementara.

Bantuan kemanusiaan yang diusulkan tersebut meliputi air, makanan dan perawatan kesehatan dasar, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam satu taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, baru-baru ini.

Hingga 1 Juli, perbatasan Jordania Utara dengan Suriah masih ditutup, setelah serangan teror 21 Juni terhadap satu pos perbatasan di bagian timur-laut Jordania sehingga menewaskan tujuh prajurit dan melukai lebih dari selusin prajurit lagi.

"Pembagian air melalui satu mitra Dana Anak PBB (UNICEF) adalah satu-satunya bantuan yang telah diberikan sejak serangan tersebut. Tapi karena adanya gangguan di dalam masyarakat dan kondisi tidak aman, air belum dikirim secara terus-menerus hingga cukup untuk mengatasi kebutuhan," kata Dujarric.

"Dalam kondisi sangat panas, pengiriman perawatan medis dasar, makanan dan air penyelamat nyawa sangat penting," kata Juru Bicara PBB itu.

Belum ada tanggal yang ditetapkan bagi dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antar-orang Suriah dalam upaya menengahi diakhirinya konflik lima-tahun di negara Arab itu.

Kendati perundingan telah ditangguhkan sejak April, Vellucci mengingatkan PBB terus berjuang untuk mencapai penyelesaian politik sesegera mungkin, dan tanggal sasaran 1 Agustus masih berlaku.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016