Pekanbaru (ANTARA News) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan arus penumpang balik libur Lebaran 2016 di bandara itu masih padat, dengan seluruh pesawat pada semua jadwal penerbangan mencapai okupansi rata-rata 95 persen.

Airport Duty Officer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Bambang Setiawan, di Pekanbaru, Rabu, mengaku, penumpang masih ramai dengan berbagai tujuan baik dalam maupun luar negeri yang dilayani oleh 12 operator maskapai.

"Hari ini, masih seperti kemarin. Rata-rata untuk satu kali penerbangan seat load factor (tingkat keterisiang kursi) sekitar 95 persen setiap pesawat ke berbagai tujuan penerbangan," katanya.

Seperti Data Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2016 Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada Selasa (12/7) menyebut, jumlah penumpang datang berjumlah 6.367, terdiri dari penumpang domestik 5.809 orang dan internasional 558 orang.

Untuk penumpang berangkat berjumlah 6.518 orang, terdiri dari penumpang domestik 5.960 orang dan internasional 558 orang dengan jumlah pesawat mendarat dan lepas landas berjumlah total 80 kali penerbangan, terdiri dari 70 rute domestik dan 10 rute internasional.

"Jumlah penumpang cenderung sama baik berangkat maupun tiba. Kami perkirakan bandara setempat kembali alami puncak arus balik pada akhir pekan ini yakni Sabtu (16/7) dan Ahad (17/7), setelah akhir pekan sebelumnya terjadi lonjakan penumpang arus balik," bebernya.

Bambang mengimbau, kepada calon penumpang pesawat di bandara setempat untuk dapat datang lebih awal, demi mengantisipasi antrean panjang di pintu masuk dan proses "check-in".

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, sebelumnya memprediksi, jumlah penumpang pesawat pada arus mudik dan balik Lebaran 2016 mencapai 4,6 juta orang.

Jumlah itu, katanya, merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah angkutan Lebaran. Tanda-tanda terciptanya sejarah baru tersebut mulai tampak dari laporan sejumlah bandara terjadi kenaikan jumlah penumpang, dibandingkan mudik Lebaran tahun lalu.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016