New York (ANTARA News) - Reli saham-saham di Wall Street menunjukkan tanda-tanda kelelahan pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Nasdaq berakhir lebih rendah sementara Dow dan S&P 500 naik tipis ke rekor baru mereka.

"Pasar membutuhkan sedikit nafas setelah lari menakjubkan," kata Alan Skrainka, kepala investasi dari Cornerstone Wealth Management seperti dikutip AFP, Kamis.

Saham-saham AS telah membuat keuntungan yang kuat dalam tiga sesi terakhir setelah laporan ketenagakerjaan pada Jumat (8/7) secara mengejutkan lebih kuat dari perkiraan.

Keyakinan dalam perekonomian AS telah membantu melawan kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global, sebagian akibat ketidakpastian setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 24,45 poin (0,13 persen) menjadi ditutup di 18.372,12, mencetak rekor keduanya secara berturut-turut.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik tipis 0,29 poin (0,01 persen) menjadi berakhir di 2.152,43, secara tipis mencetak rekor ketiga berturut-turut, sementara indeks komposit Nasdaq turun 17,09 poin (0,34 persen) menjadi 5.005,73.

Perusahaan-perusahaan yang tercatat di Nasdaq dengan penurunan yang lebih besar termasuk perusahaan bioteknologi Celgene, turun 1,6 persen, pengembang video game Electronic Arts turun 2,4 persen, dan Tesla Motors turun 0,9 persen. Apple kehilangan 0,6 persen dan Amazon merosot 0,8 persen.

Saham-saham terkait minyak bumi mundur karena harga minyak turun tajam. Apache kehilangan 1,7 persen, Devon Energy jatuh 2,5 persen dan Baker Hughes merosot 1,2 persen.

Valeant Pharmaceuticals International anjlok 6,9 persen karena laporan bahwa salah satu pemegang saham terbesarnya, Sequoia Fund, menjual saham-sahamnya.

Juno Therapeutics melonjak 9,5 persen setelah Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) mengizinkan perusahaan untuk melanjutkan uji coba pengobatan leukemia setelah mengakhiri penggunaan obat kemoterapi yang dianggap bertanggung jawab untuk tiga korban jiwa.

Teva Pharmaceutical Industries melonjak 3,8 persen karena memproyeksikan laba bersihnya akan tumbuh dari 4,7 miliar dolar AS pada tahun lalu menjadi setinggi 5,6 miliar dolar AS pada 2016 dan sebanyak 7,0 miliar dolar AS pada 2017.

Perusahaan angkutan kereta api CSX melonjak 4,4 persen karena mengumumkan laba kuartal kedua sebesar 47 sen per saham, tiga sen di atas ekspektasi para analis, menyusul potongan biaya sebesar 96 juta dolar AS.

(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016