Hal ini dilakukan untuk mempermudah memilih dan menentukan strategi pembinaan akhlak mulia yang harus diterapkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Praktisi pendidikan yang juga pendiri Yayasan Laena International College (YLIC) Ir HM Idris Laena mengatakan pembinaan akhlak mulia harus memperhatikan karakteristik kepribadian dari anak tersebut.

"Hal ini dilakukan untuk mempermudah memilih dan menentukan strategi pembinaan akhlak mulia yang harus diterapkan," ujar Idris di Jakarta, Kamis.

Memahami karakteristik kepribadian siswa memegang peranan penting dalam proses pembinaan akhlak mulia.

Upaya itu dilakukan agar nilai-nilai akhlak mulia yang diajarkan dapat terinternalisasi dan terwujud dalam tindakan nyata siswa, bukan hanya sebatas teori.

"Di sekolah kami Alexandria Islamic School, kami berusaha menciptakan suasana yang , aman, dan nyaman bagi siswa untuk lebih mudah memahami dan menerapkan akhlak mulia yang diajarkan di sekolah. Ini dilakukan dengan berbagai bentuk tindakan, ucapan, dan sikap para tenaga pengajar yang dapat dicontoh oleh siswa sebagai dasar penanaman akhlak mulia," ujar Idris yang juga anggota DPR dari Fraksi Golkar itu

Menurut Idris, pembinaan akhlak mulia selama ini sudah sering diperkenalkan di dalam kelas melalui berbagai studi perilaku Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memperhatikan nilai-nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan.

"Ini merupakan salah satu bagian dari keseluruhan pendidikan karakter yang diterapkan Alexandria Islamic School dalam meletakkan nilai-nilai dasar aspek positif kehidupan di masyarakat nanti," kata dia.

Pembinaan akhlak mulia dilatih dan diarahkan serta dibimbing ke arah perkembangan yang positif. Selain dibentuk agar memiliki akhlak mulia siswa juga diarahkan agar lebih dekat dengan sang Pencipta.

"Lingkungan sekolah diharapkan mampu menjadi tempat pembinaan akhlak mulia karena memiliki suasana belajar yang positif. Begitu juga dengan pengajar berupaya mengoptimalkan semua sumber daya yang ada untuk mendukung proses pembinaan akhlak siswa dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara siswa, staf pengajar serta semua warga sekolah sebagai satu kesatuan yang saling mendukung untuk mencapai tujuan yang diharapkan, " paparnya.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016