Jakarta (ANTARA News) - Musim menjelang dan sesudah perayaan lebaran atau Idul Fitri dinilai identik dengan peningkatan kasus kredit macet terutama dalam pembiayaan otomotif.

Hal itu diakui Deputy Chief Sales Officer Astra Credit Companies Ezar Kumendong yang menilai hal itu biasa terjadi dengan pembiayaan otomotif.

"Pengeluaran pelanggan biasanya tersedot oleh kebutuhan-kebutuhan persiapan serta perayaan lebaran, namun biasanya setelah 2-3 bulan mereka kembali normal melakukan pembayaran angsuran," kata Ezar saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Namun demikian, Ezar mengatakan tren tersebut tidak berdampak terhadap pembiayaan otomotif menengah ke atas.

"Biasanya mereka memang sudah auto-debit sehingga tidak masalah. Atau ada juga yang sudah membayarkan angsuran hingga beberapa bulan ke depan sejak sebelum mereka persiapan lebaran, karena mungkin menghindari risiko denda," ujarnya.

Sementara itu Chief Risk & IT ACC Handoko Liem menyatakan saat ini angka kredit macet di ACC cenderung menurun jika dibandingkan 2015.

"Secara keseluruhan sebetulnya cukup membaik dibandingkan 2015, terlebih karena memang salah satu faktor peningkatan kredit macet pada 2015 lalu di pihak kami adalah karena masih adanya konsolidasi internal di bagian collection, dan itu sudah berlalu sehingga kini membaik," katanya, meski Handoko menolak menyebutkan angka pasti tingkat kredit macet yang dialami ACC saat ini.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016