Moskow (ANTARA News) - Rusia "sangat prihatin" dengan situasi di Turki, kata Kremlin pada Sabtu, setelah tentara Turki turun ke jalan-jalan di Ankara dan Istanbul dan kelompok militer menyatakan kudeta.

"Moskow sangat prihatin dengan kabar yang datang dari Turki," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, menambahkan bahwa Presiden Vladimir Putin terus-menerus diberi tahu mengenai perkembangan terbaru oleh Kementerian Luar Negeri Rusia dan badan intelijen.

"Saat ini, jumlah informasi tidak memungkinkan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di negara itu," ujar Peskov.

"Prioritas saat ini yaitu memastikan keselamatan lembaga negara Rusia dan warga Rusia di wilayah Turki."

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya mengimbau Turki untuk menghindari "pertumpahan darah" dan menegaskan bahwa masalah di negeri tersebut bisa diselesaikan "sesuai dengan undang-undang."

Tentara Turki pada Jumat malam melancarkan kudeta, dengan turun ke jalan yang disambut reaksi Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa para pemberontak akan membayar "mahal."

Erdogan, yang berbicara dari lokasi aman, mengimbau rakyat turun ke jalan melawan percobaan kudeta, demikian AFP.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016