Generasi muda kita perlu untuk dibina mentalnya agar tidak terjerumus kepada hal-hal negatif
Palu (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah mencetak 150 agen yang bergerak untuk membantu pemerintah menangkal pornografi dan pornoaksi di provinsi tersebut.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Abdullah Latopada di Palu, Minggu, mengatakan, 150 agen tersebut terdiri atas pemuda lintas agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

"Pemuda dan pemudi di lima agama tersebut dikader diberi bobot untuk menjadi agen membantu pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya pronografi," katanya.

Kemenag Sulteng juga melibatkan pemuda-pemudi dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan pemuda, antara lain Gerakan Pemuda Anshor Sulteng, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk program tersebut.

Ia menyebut 150 kader tersebut telah diberikan pemahaman peningkatan sumber daya manusia selama dua hari. Mereka kemudian akan memberikan pemahaman kepada masyarakat lewat dakwah-dakwah keagamaan di rumah-rumah ibadah.

Dia berharap, para agen tersebut dapat menyosialisasikan bahaya narkoba, pergaulan bebas, serta pornografi dan pornoaksi kepada masyarakat.

Ia mengatakan kehidupan pada era modernisasi yang ditandai dengan kemajuan elektronik, digital, membuat generasi muda rentan terlibat dalam hal-hal negatif.

"Ada berbagai instrumen yang dapat dilakukan oleh 150 agen tersebut, yaitu memberikan dakwah lewat rumah ibadah atau pengaderan organisasi," ujarnya.


Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016