Uganda (ANTARA News) - China mengevakuasi sejumlah staf kedutaan dan warganya yang terjebak dalam pertempuran baru-baru ini di ibu kota Sudan Selatan, Juba.

Mayor Jenderal Su Guanghui, penjabat direktur Penjaga Perdamaian Kementerian Pertahanan China dan delegasinya tiba Sabtu pagi di Juba untuk mengevakuasi 17 staf kedutaan, 12 anggota tim medis dan 20 orang dari perusahaan China.

Tim penolong menggunakan pesawat khusus yang penyediannya diatur oleh pihak berwenang Beijing. Mereka disambut oleh Duta Besar Tiongkok untuk Uganda Zhao Yali di Bandara Internasional Entebbe, sekitar 40 kilometer selatan ibu kota negara, Kampala.

"Saya merasa bangga, lega dan aman ketika saya naik pesawat khusus yang dikirim oleh pemerintah China Saya berterima kasih kepada pemerintah kami karena mengatur dan mengirimkan pesawat ini untuk mengevakuasi kami," kata Jiang Feiyun, wakil pimpinan tim medis China di Juba, seperti dikutip Xinhua.

Evakuasi tersebut adalah bagian dari langkah-langkah darurat yang diambil Pemerintah China untuk melindungi warganya dari pertempuran terakhir antara pasukan pemerintah Presiden Salva Kiir dan pasukan yang setia kepada Wakil Presiden Riek Machar di Juba.

Dua personel pasukan perdamaian China di bawah Misi PBB di Sudan Selatan tewas dan empat lainnya terluka pada Minggu malam pekan lalu akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan anti-pemerintah.

Dua personel pasukan perdamaian yang terluka parah yakni Chen Ying dan Huo Yahui, pada Sabtu sore diterbangkan ke Beijing dengan sebuah pesawat spesialis penyelamat medis yang dikirim oleh militer China.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016