Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia, Minggu, menegaskan tekadnya untuk mencari kebenaran di balik tragedi pesawat Malaysian Airlines MH17 dua tahun lalu.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan jatuhnya pesawat MH17 itu "merupakan tindakan kejahatan yang membuat marah dunia dan menyebabkan hilangnya nyawa 298 orang yang berada di dalam pesawat."

"Pemerintah Malaysia terus menjalankan upaya untuk menemukan penjelasan penuh dan memuaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan tragedi ini terjadi," katanya melalui akun media sosial miliknya.

Pada 17 Juli 2014, penerbangan MH17 Malaysia Airlines jatuh di Ukraina timur.

Pesawat nahas itu sedang terbang dari Amsterdam melalui Kuala Lumpur dengan membawa 283 penumpang dan 15 awak.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan negaranya tetap berkomitmen dan bertekad membawa pihak-pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Penyelidikan kejahatan yang dilakukan oleh tim gabungan diperkirakan akan menghasilkan kesimpulan awal atas penelitian forensik yang mereka jalankan.

Penelitian mencakup jenis senjata yang menjatuhkan pesawat tersebut serta keterangan rinci lainnya pada akhir tahun ini, kata Liow melalui suatu pernyataan, seperti dilaporkan Xinhua.

Ia juga mengimbau dunia internasional untuk mempererat kerja sama dalam upaya meningkatkan standar keamanan pada penerbangan sipil, termasuk penerapan pelacakan global secara cepat terhadap pesawat komersil dan memberi perhatian pada risiko-risiko yang dihadapi penerbangan sipil di zona konflik.

(Uu.T008)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016