... yang beli dan pesan itu rumah sakit, tapi kita diberi kelonggaran kalau stok kosong. Dokter punya kewenangan cari di luar, tapi tetap yang asli...
Jakarta (ANTARA News) - Salah seorang dokter spesialis anak yang berpraktik di RS Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur, dokter I, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus peredaran vaksin palsu oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia.

Sejumlah orangtua balita yang imunisasi anaknya ditangani dr I, menyatakan, yang bersangkutan kerap menawarkan penggunaan vaksin "lewat jalur belakang" alias yang tidak melalui jalur pembayaran resmi di RS Harapan Bunda. 

Caranya: "bukti" pembayaran menggunakan kuitansi pribadi tentang transaksi pembelian vaksin itu.

Rupanya, praktik penawaran penggunaan vaksin melalui jalur dokter itu lazim di RS Harapan Bunda, sebagaimana diakui Deddy Nurchandra (35) yang anaknya ditangani dr B.

Deddy khawatir vaksin yang diterima anaknya itu termasuk vaksin palsu, sehingga pada Minggu pagi ia turut menyerahkan data di pos pengaduan vaksin palsu RS Harapan Bunda.

"Saya sudah dua kali membayar di tempat langsung ke dr B, di luar kasir RS Harapan Bunda," kata Deddy.

Jauh sebelum kasus vaksin palsu muncul ke permukaan, praktik pembayaran di luar kasir tersebut membuat Deddy memutuskan memindahkan urusan vaksinasi anaknya ke Rumah Vaksin, di Condet, juga di Jakarta Timur. 

Praktik serupa, juga dialami Eko yang vaksinasi anaknya ditangani dr M dan dalam beberapa kesempatan ditawari oleh suster untuk menggunakan vaksin yang disebut stok dokter.

"Harganya ada selisih sekira Rp200.000-300.000," kata Eko yang anaknya baru lahir pada Mei 2016 lalu.

Hingga saat ini belum ada kepastian apakah vaksin-vaksin yang dibeli Eko dan Deddy dari kedua dokter spesialis anak RS Harapan Bunda itu termasuk vaksin palsu, meski tidak menghentikan keduanya menyampaikan data pengaduan kepada posko yang disediakan demi yang terbaik untuk buah hati mereka.

Sebelumnya, salah satu dokter spesialis anak RS Harapan Bunda, dr Harmon, mengatakan, dokter diberi kelonggaran untuk mencari vaksin bila stok di rumah sakit kosong.

"Lazimnya yang beli dan pesan itu rumah sakit, tapi kita diberi kelonggaran kalau stok kosong. Dokter punya kewenangan cari di luar, tapi tetap yang asli," ujarnya, Jumat (15/7).

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016