Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Tendangan keras Loundry Setiawan dari luar kotak pinalti pada menit akhir babak kedua membuat tuan rumah PS Barito Putera harus tertunduk lesu menerima kekalahan.

Pemain gelandang kelahiran Gresik 8 Mei 1991 itu memberikan kemenangan atas timnya Bali United FC dalam lanjutan liga Torabica Soccer Championship (TSC) 2016, di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Minggu sore.

"Ini kemenangan pertama kami dilaga tandang," ujar pelatih Bali United FC, Indra Sjafri, dalam jumpa press.

Dia mengapresiasi anak asuhnya yang bisa bermain baik dengan bertahan dan sekali-kali melakukan serangan balik hingga akhirnya membuahkan gol pada menit ke-90 lewat kaki Loudry Melina Setiawan.

Dia mengakui, timnya mendapat tekanan dari tim Barito Putera dengan strategi serangan yang bertubi-tubi, namun akhirnya bisa mengubah keadaan pada menit akhir itu.

"Memang dalam sepak bola itu ada sisi keberuntungan yang bisa kita dapatkan," tutur mantan pelatih Timnas U-19 ini.

Dia menyatakan, timnya bisa mendapat keberuntungan itu karena Barito Putera diamatinya menurunkan tempo permainan pada sekitar akhir pertandingan.

"Ya, saya heran juga pemain Barito Putera menurunkan tempo permainan, hingga kita bisa memiliki kesempatan banyak menyerang," paparnya.

Dia mengakui, permainan Barito Putera sangat bagus, demikian juga para pemain mudanya.

"Saya apresiasi keberanian pelatih Mundari Karya yang menurunkan banyak pemain muda, karena kita harus memunculkan generasi," ujarnya.

Sementara itu, Pelatih Barito Putera Mundari Karya menyampaikan mohon maaf timnya atas kekalahan didepan sporter ini, menurutnya Barito Putera tidak beruntung.

"Itu gol yang tidak kita sangka," ujarnya.

Sebab, kata dia, pemain Bali United FC hanya sedikit mendapatkan kesempatan menyerang dan mengancam kipernya Aditya Harlan selama pertandingan, namun tiba-tiba mereka bisa menang lewat tendangan jauh yang akurat dimenit akhir itu.

"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, ini menjadi bahan evaluasi kita," tuturnya.

Menurutnya, pemain Bali United teroganisir permainannya dan rapi, saat kehilangan bola mereka bisa berkumpul cepat kepertahanan, hingga pemainnya kewalahan menembus.

"Akhirnya tenaga pemain kita terkuras," ucapnya.

Dirinya pun sudah berusaha melakukan rotasi pemain untuk bisa menembus pertahanan musuh, dengan memasukkan pemain berskill individu yang cukup baik.

"Saya tidak ingin beralasan sebenarnya, tapi ketiadaan kelandang serang kita Rizky Pora yang berskill individu baik memberi pengaruh juga, karena strateginya harus ada pemain kita bertipe itu," paparnya.

Dia menyatakan, dipertandingan nantinya Barito Putera akan bermain lebih baik lagi, dan ini menjadi pelajaran berharga.

Pewarta: Sukarli
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016