Painan, Sumbar (ANTARA News) - Hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin sore mengakibatkan banjir di Nagari (desa adat) Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Hingga pukul 21.30 WIB ketinggian banjir tepatnya di Kampung Pulai mencapai 250 sentimeter dan merendam puluhan rumah.

Warga setempat, Faisal (34) mengatakan daerah itu memang merupakan langganan banjir namun banjir kali ini ketinggiannya bertambah dengan cepat.

"Banjir mulai memasuki rumah warga pukul 20.30 WIB dan ketinggiannya dengan cepat bertambah," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kerugian akibat banjir sebagian warga di lokasi mulai meninggikan barang terutama barang elektronik.

"Kalau ketinggian banjir terus bertambah kami harus mencari tempat evakuasi karena banjir pernah mengepung lokasi ini dengan ketinggian tiga meter," tambahnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padang Pariaman, Sumbar melaporkan 80 persen wilayah provinsi itu diguyur hujan pada Senin sore.

"Hujan Senin sore ini hampir seluruh wilayah Sumbar dan estimasi awal diperkirakan samapi pukul 20.00 WIB," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiaji.

Daerah yang diguyur hujan tersebut di antaranya daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

Kemudian daerah Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sijunjung, Sawahlunto, Pasaman dan Solok.

Secara umum, intensitas hujan pada Senin sore bervariasi yakni ringan hingga lebat.

Selain itu, ia menyampaikan hujan tersebut juga disertai angin yang cukup kencang khususnya di pesisir pantai Sumbar.

Dibagian lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno mengingatkan warga tetap waspada terhadap bahaya longsor meskipun intensitas hujan tidak begitu tinggi.

"Jika bepergian saat hujan deras dan melewati bukit dan ada reruntuhan tanah walaupun kecil, sebaiknya kembali saja karena itu ada potensi longsor," katanya.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016