Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay, mengatakan, kerja sama ekspor buah tropis Indonesia sedang menunggu sertifikasi yang menjamin komoditas itu diperdagangkan dalam kondisi baik.

"Perdana menteri Selandia Baru sudah berkomitmen mempertimbangkan sektor buah tropis dan kudapan buah tapi lagi-lagi kami harus menunggu sertifikasi agar kami yakin komoditas dapat terjamin dalam perjalanan jauh," kata McClay, pada kunjungannya ke Pabrik Fonterra Brands Indonesia, di Cikarang, Jawa Barat, Selasa.

Dia mengatakan, ekspor buah tropis Indonesia ke Selandia Baru kemungkinan dapat direalisasikan tahun ini.

Menurut dia, proses sertifikasi itu tidak terkendala berarti di Indonesia dan hanya tinggal menunggu keputusan dari kedua pejabat negara.

Selain itu, Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, akan mengupayakan realisasi ekspor buah tropis kepada McClay segera setelah kunjungannya di Indonesia selesai.

"Kerja sama ini menjadi prioritas kami karena dapat meningkatkan nilai perdagangan kedua negara. Kami juga ingin cepat melihat produk Indonesia dijual di supermarket Selandia Baru," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Key merealisasikan pembukaan akses pasar produk-produk pertanian Indonesia, khususnya buah-buahan tropis seperti salak dan mangga, yang diyakini dapat memenuhi target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru sebesar 4 miliar dolar AS pada 2020.

Adapun tren perdagangan Indonesia-Selandia Baru selama periode 2011-2015 meningkat sebesar 0,97 persen dengan nilai perdagangan pada 2015 mencapai 1,07 miliar dolar AS.

Selandia Baru dan Indonesia telah menjalin hubungan kerja sama selama 65 tahun.

Pewarta: Mentari Gayati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016