Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, menilai Pokemon Go tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Dia menilai ini bentuk penggerusan budaya dan mental, khususnya bagi generasi muda sangat terbuka pada era globalisasi seperti sekarang ini. 

Berbagai macam cara dilakukan, salah satunya melalui game atau media lain yang berbasis teknologi.

"Jangan terjebak dengan game yang sedang meledak ini karena itu tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, kita jangan sampai terjebak game Pokemon Go, karena tidak sesuai dengan karakter budaya kita," katanya, di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Dia mengaitkan Pokemon Go itu dengan budaya malu yang dia katakan makin luntur di Indonesia. 

"Sekarang ini budaya malu di Indonesia semakin luntur. Kondisi itu terlihat jelas dengan perilaku masyarakat yang kian menjauh dari ajaran para pendahulunya," kata Sutiaji, di hadapan ribuan siswa baru SMK PGRI 3 Malang yang mengikuti Kegiatan Cinta Sekolah, di Malang, Selasa.

Padahal, lanjutnya, budaya malu merupakan salah satu fondasi yang diajarkan nenek moyang bangsa Indonesia. "Apalagi sekarang muncul beragam game yang bisa menggerus budaya dan mental generasi muda, seperti Pokemon Go yang saat ini sedang meledak," ujarnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016