Wellington (ANTARA News) - Angkatan Laut Amerika Serikat kembali ke perairan Selandia Baru untuk pertama kalinya sejak terjadi keretakan kedua negara atas sikap anti nuklir Selandia Baru, 32 tahun yang lalu. Amerika memiliki banyak kapal perang bertenaga nuklir dari berbagai kelas dan tipe.

Kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, mengonfirmasi Angkatan Laut Amerika Serikat telah menerima undangan untuk bergabung dengan armada internasional untuk memperingati HUT ke-75 Angkatan Laut Selandia Baru, di Auckland, November.

"Butuh proses panjang untuk mempertimbangkan kunjungan kapal di bawah undang-undang kami yang bebas nuklir. Saya akan menerima saran untuk membantu mengambil keputusan," kata Key.

"Tidak ada kerangka waktu khusus untuk proses ini, tapi mungkin beberapa minggu sebelum akhirnya pemerintah membuat pengumuman lebih lanjut," lanjutnya.

Biden, wakil presiden Amerika Serikat pertama yang mengunjungi Selandia Baru sejak 1970 , mendarat di Auckland, Rabu ini, pada awal kunjungan 24 jam ke Selandia Baru.

Para aktivis perdamaian mengatakan, mereka akan ke laut untuk mengganggu setiap kunjungan Angkatan Laut Amerika Serikat.

Pegiat perdamaian terakhir turun ke laut untuk memblokir kunjungan Angkatan Laut Amerika Serikat pada awal 1980-an, sebelum pemerintah Selandia Baru melarang kunjungan kapal bersenjata dan bertenaga nuklir.

Amerika Serikat membekukan kerja sama pertahanan dengan Selandia Baru setelah larangan tersebut, namun deklarasi Washington dan Wellington beberapa tahun belakangan telah memperbarui hubungan militer keduanya.

Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016