Yangon (ANTARA News) - Wartawan layanan berbahasa Myanmar BBC keluar penjara pada Kamis setelah pengadilan menerima banding terhadap hukuman tiga bulan, yang dijatuhkan pada Juni atas penyerangan terhadap polisi.

"Saya sehat dan sangat berterima kasih kepada yang menyatakan keprihatinan serta bekerja untuk pembebasan saya," kata wartawan Nay Myo Lin kepada Reuters melalui telepon.

Thein Dari Oo, pengacaranya, mengatakan kepada Reuters bahwa pengadilan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, menerima banding Nay Myo Lin dan ia dibebaskan dari penjara segera sesudah itu.

Foto, yang diunggah ke halaman Facebook berbahasa Myanmar BBC, menunjukkan Nay Myo Lin tersenyum berjalan keluar penjara di samping istrinya, yang hamil.

Wartawan itu dijatuhi hukuman tiga bulan penjara dengan kerja keras pada 6 Juni sesudah terbukti menyerang polisi saat meliput unjuk rasa mahasiswa pada tahun lalu.

Pertengkaran Nay Myo Lin dengan polisi itu terjadi sesudah petugas tersebut, berdiri di tengah iringan bergerak, memukul jatuh seseorang dari sepeda motor, kata pengacara Thein Dari Oo kepada Reuters. Video saksi menunjukkan itu.

Peristiwa itu terjadi dalam unjuk rasa sekelompok mahasiswa di ibu kota niaga Myanmar, Yangon, pada Maret tahun lalu untuk menentang rancangan undang-undang pendidikan, yang mereka katakan akan membatasi kebebasan ilmiah.

Unjuk rasa itu dibubarkan polisi sebelum mencapai tujuan, dengan anggota pasukan penanggulangan huru-hara dengan tongkat merangsek ke pengunjuk rasa tersebut.

Pada saat dihukum, Nay Myo Lin mengatakan tidak berniat menyakiti polisi itu dan berusaha "memberikan perlindungan kepada warga negara, yang diperlakukan tidak adil, dalam kehadiran saya".

Pada awal Juli, mantan biksu dan pemimpin berpengaruh pada pemberontakan menentang penguasa Myanmar pada 2007 dibebaskan dari penjara dan dakwaan terhadap dirinya dibatalkan, kata pengacaranya, hanya sehari setelah tuduhan baru dibatalkan terhadapnya.

Nyi Nyi Lwin, yang lebih dikenal dengan nama pentahbisannya, Gambira, ditangkap pada Januari atas tuduhan memasuki Myanmar secara gelap dari negara tetangga, Thailand.

Dia dibebaskan, namun tuduhan baru terhadapnya pada Selasa dan Kamis atas dugaan pelanggaran pada 2012 diputuskan di dua kota terpisah di Yangon.

Robert San Aung, pengacaranya, mengatakan bahwa tuduhan tersebut dicabut dan Gambira sekarang bebas.
(Uu.SB002/T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016