Nunukan (ANTARA News) - Pemuda Penjaga Perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menegaskan, sikap nasionalisme dan cinta tanah air bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Lumbis Ogong tetap terjaga hingga saat ini.

Ketua Pemuda Penjaga Perbatasan Kabupaten Nunukan, Lumbis di Nunukan, baru-baru ini menegaskan, meskipun banyak iming-iming yang menggiurkan dari pemerintah Malaysia terhadap masyarakat di Kecamatan Lumbis Ogong tetapi rasa cinta tanah airnya (Indonesia) masih sangat kuat dalam jiwa mereka.

Lumbis yang mengaku, sebagian sanak keluarganya telah menjadi warga negara Malaysia dan sebagian telah menjadi pejabat di negeri jiran tersebut tidak menggoyahkan sikap nasionalismenya atau ikut pindah kewarganegaraan.

Hanya saja, dia mengharapkan, pemerintah perlu memfokuskan perhatiannya kepada masyarakat perbatasan untuk mensejahterakan hidupnya dengan membangun infrastruktur jalan, jembatan dan lain-lainnya yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Persoalannya, pemerintah Malaysia sangat gencar melakukan upaya-upaya politik dengan membujuk warga negara Indonesia (WNI) di Kecamatan Lumbis Ogong untuk menjadi warga negara Malaysia dengan pemberian identitas kependudukan secara gratis dengan cara dimobilisasi.

"Namanya manusia apabila selalu dibujuk dan dibujuk dengan iming-iming yang menggiurkan dan langsung diberikan maka tidak tertutup kemungkinan hatinya akan luluh dan suatu saat akan terpengaruh menjadi warga negara Malaysia," kata dia.

Ia mengakui, sebagian besar penduduk di Kecamatan Lumbis Ogong telah memiliki identitas kewarganegaraan Malaysia karena akses menuju negeri jiran lebih dekat dan mudah ditambah pula upaya-upaya Malaysia yang lebih intens melakukan bujuk rayu kepada masyarakat.

Lumbis mengakui pula bahwa langkah-langkah yang dilakukan pemerintah negara tetangga itu terhadap masyarakat di wilayah perbatasan tidak menutup kemungkinan memiliki kepentingan tertentu secara terselubung.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah lebih memperhatikan pembangunan di wilayah perbatasan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk pindah warga negara.

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016