Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, dibuka melemah sebesar 1,80 poin menyusul aksi ambil untung oleh pelaku pasar.

IHSG turun 1,80 poin atau 0,03 persen menjadi 5.215,16, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,45 poin (0,05 persen) menjadi 898,40.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, mengatakan laju IHSG tertahan karena faktor teknikal, sebagian pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham yang telah masuk dalam area jenuh beli.

"Sentimen amnesti pajak untuk sementara waktu cenderung diabaikan sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 6,5 persen direspons negatif oleh pasar sehingga menekan IHSG.

Sebelumnya, pasar memprediksi Bank Indonesia akan menurunkan BI rate dalam rangka mendorong perekonomian.

"Namun, pelemahan indeks BEI diproyeksikan hanya bersifat sementara. Sentimen amnesti pajak masih akan menjadi katalis positif ke depannya sehubungan dengan ekspektasi yang tinggi akan efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, kondisi bursa saham ekstenal yang mayoritas mengalami tekanan menambah sentimen negatif bagi bursa saham domestik.

"Munculnya sinyal-sinyal negatif baik domestik dan eksternal itu, pemodal sebaiknya tetap berhati-hati dalam melakukan transaksi," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 73,66 poin (0,33 persen) ke level 21.926,83, indeks Nikkei turun 158,88 poin (0,95 persen) ke level 16.651,34, dan Straits Times melemah 12,44 poin (0,43 persen) ke posisi 2.927,92.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016