Jakarta (ANTARA News) - Badan pengawas obat Eropa merekomendasikan perizinan pil pencegahan AIDS pertama beredar di Uni Eropa.

Truvada, pil yang menggabungkan dua obat ini telah digunakan di Eropa dan tempat lain di dunia sebagai bagian dari pengobatan AIDS.

Pil tersebut juga disetujui penggunaannya di Amerika Serikat, Kenya dan Afrika Selatan sebagai pencegahan atau "pre-exposure prophylaxis" atau PrEP.

Badan Obat Eropa atau European Medicines Agency ( EMA ) juga menganjurkan pemberian izin edar Truvada di Uni Eropa sebagai upaya pencegahan AIDS.

Adapun penggunaan pil tersebut harus dibarengi dengan praktek seks aman untuk lebih mengurangi risiko penularan HIV.

PrEP adalah cara agar orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV, termasuk laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama jenis dan pasangan heteroseksual yang pasangannya HIV positif, berkesempatan untuk mengurangi risiko tertular HIV.

"Dua studi terbaru menemukan adanya pengurangan substansial risiko infeksi dengan Truvada," kata pihak EMA dilansir AFP.

Studi tersebut membuktikan penurunan risiko penularan sebesar 42 persen pada pria homoseksual dan 75 persen pada pasangan heteroseksual dengan pasangan HIV positif.

Rekomendasi dari Komite EMA yang diajukan atas Penggunaan Obat Untuk Manusia atau Medicinal Products for Human Use (CHMP) akan diteruskan ke Komisi Eropa, Badan Eksekutif Uni Eropa, untuk persetujuan.

Setiap negara anggota kemudian akan mengambil keputusan terkait harga dan apakah hal tersebut akan ditanggung oleh sistem kesehatan nasional atau tidak.

Salah satu negara anggota Prancis sudah mengumumkan November lalu bahwa mereka akan menggratiskan obat tersebut di bawah otoritas nasional sementara.

Truvada diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Pharmaceutical Group Gilead.

Dengan tidak adanya vaksin atau obat untuk AIDS, pencegahan tetap menjadi fokus.

Diketahui, sebuah studi yang dirilis minggu ini mengatakan, sekitar 2,5 juta orang per tahun masih terinfeksi virus AIDS.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016