Kami berusaha untuk mendapatkan situasi terkendali, dan terus memburu pelaku penembakan."
Munich (ANTARA News) - Kepolian Jerman menyatakan bahwa sedikit-dikitnya delapan orang pengunjung tewas dan beberapa orang lainnya terluka dalam serangan teroris di mal Olympia Munich, Jumat waktu setempat.

"Kami berusaha untuk mendapatkan situasi terkendali, dan terus memburu pelaku penembakan," kata wakil juru bicara departemen kepolisian Munich, Thomas Baumann, kepada kantor berita Jerman (DPA).

Ia mengatakan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan seorang tewas, yang diduga pelaku penembakan, dan polisi masih memburu tiga tersangka bersenjata, serta berupaya keras mengungkap motif maupun dalang aksi teror.

Secara terpisah, majalah Focus melaporkan mendapat informasi dari sumber kepolisian bahwa ada laporan saksi mata bahwa salah seorang pelaku aksi-teror telah bunuh diri dengan menembak kepalanya.

Pihak berwenang Munich telah melibatkan unit anti-terorisme negara Jerman (GSG 9) dan meminta penguatan dari unit polisi di seluruh negeri.

Otoritas Munich juga meminta warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka dan untuk menghindari tempat-tempat umum. Pengguna kereta api di stasiun pusat kota Munich dievakuasi dan transportasi publik dihentikan kegiatannya.

Penembakan itu dimulai pada 17:52 (Sabtu dinihari Waktu Indonesia Barat/WIB) di salah satu restoran cepat saji di pusat perbelanjaan, kata Baumann.

Polisi dan kendaraan darurat terlihat bersiaga di luar pusat perbelanjaan Olympia, dan helikopter terbang di atas kota.

Bauman juga menegaskan bahwa tidak ada insiden teroris di Munich selain dari penembakan di pusat perbelanjaan Olympia.

Ia membantah laporan di media Jerman tentang sebuah insiden di kawasan Karlsplatz, yang juga dikenal sebagai Stachus.

Pemerintah Jerman mengadakan pertemuan krisis di tempat Kanselir Angela Merkel.

Jerman telah siaga tingkat tinggi sejak Senin, ketika sebuah pencari suaka melukai lima orang dalam serangan menggunakan pisau dan kapak di kereta komuter menuju ke selatan kota Wuerzburg.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016