Palu (ANTARA News) - Jenazah Santoso, gembong pelaku teror di Poso, Sulteng yang tertembak mati bersama seorang anak buahnya, Mokhtar dalam kontak senjata dengan Satgas Operasi Tinombala di Poso, Senin (18/7) sudah dijemput keluarga masing-masing untuk dikebumikan.

"Sudah, tadi pagi. Mereka datang bersamaan di RSU Bhayangkara untuk mengambil jenazah itu," kata Kabid Humas Polda Sulteng yang dihubungi melalui telepon, Sabtu.

Pihak kepolisian sudah mengizinkan keluarga Santoso dan Mukhtar mengambil jenazah tersebut di RS Bhayangkara karena pemeriksaan terhadap kedua jenazah sudah selesai.

Keterangan lain yang dihimpun Antara di Polda Sulteng, Sabtu, menyebutkan keluarga Santoso dan Mokhtar datang bersamaan untuk mengambil jenazah untuk dikebumikan dengan membawa ambulans.

Seorang staf Humas Polda Sulteng mengaku tidak tahu persis di mana kedua jenazah akan dikuburkan, namun keterangan yang dikumpulkan Antara menyebutkan bahwa jenazah Santoso sedang dalam perjalanan menuju Poso untuk dikebumikan di Desa Langangan, Kecamatan Poso Pesisir sedangkan Mokhtar akan dikuburkan di Kelurahan Tawaeli, Kota Palu.

Jenazah Santoso dan Mokhtar dievakuasi dari Poso ke RSU Bhayangkara pada Selasa (19/7) untuk diperiksa oleh tim DVI (disaster victims identification) Polri untuk memastikan bahwa jenazah tersebut adalah benar Santoso dan Mokhtar.

Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa jenazah tersebut benar-benar adalah Santoso, pemimpin kelompok sipil bersenjata yang melakukan berbagai aksi teror di Poso. 

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016