Bekasi (ANTARA News) - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku belum memastikan salah seorang perempuan yang disergap saat penangkapan kelompok Santoso adalah istri Santoso beberapa waktu lalu.

"Saya belum memastikan apakah itu benar istrinya Santoso. Tetapi seorang wanita disergap Batalyon 303 Rider Kostrad," ujar Gatot seusai menghadiri pembukaan Kejurnas Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) 2016, di Bekasi, Sabtu.

Kendati begitu, dia menegaskan saat tim Alfa dari Batalyon 515 Rider Kostrad menyergap kelompok Santoso, terdapat dua orang perempuan tak bersenjata dalam kelompok itu.

"Pada saat kemarin tim Alfa dari Batalyon 515 rider konstrad itu melakukan penyergapan terhadap kelompok Santoso didampingi istrinya. Ada dua wanita dan tak bersenjata," kata dia.

Karena tak bersenjata, lanjut Gatot maka tim tak menembak kedua perempuan itu. "Wanita tidak bersenjata sehingga tidak ditembak. Kemudian diperintahkan oleh Satgas Tinombala untuk mengejar. Karena tidak bersenjata ya harus hidup. Prinsip TNI tidak boleh menembak orang yang tak bersenjata," tutur Gatot.

Santoso alias Abu Wardah tewas dalam kontak senjata dengan personel Satuan Tugas Operasi Tinombala di hutan pegunungan Poso Pesisir, sekitar pukul 17.00 WIT Senin (18/9). Dia tewas bersama anak buahnya, Muchtar.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016