... Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di kota Munich pada 22 Juli pukul 17.50 waktu setempat, di Pusat perbelanjaan Olimpiazentrum dan Marienplatz...
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi teror berupa penembakan yang terjadi di kota Munich, Jerman, Jumat (22/7), seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Sabtu.

"Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di kota Munich pada 22 Juli pukul 17.50 waktu setempat, di Pusat perbelanjaan Olimpiazentrum dan Marienplatz," kata pernyataan pers Kementerian Luar Negeri itu.

Laporan sementara menyebutkan, sembilan orang meninggal dunia dalam serangan penembakan tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Indonesia di Berlin dan Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt, sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam serangan teror itu.

Kedutaan Besar Indonesia di Berlin berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt juga telah meminta agar WNI di Munich, khususnya yang berada di sekitar lokasi kejadian teror, untuk menjahui lokasi pertokoan tersebut dan terus memastikan keamanan pribadi.

Selain itu, Kedutaan Besar Indonesia di Berlin berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt  juga mengimbau para WNI di Jerman menjauhi tempat umum dan tempat lain yang memiliki potensi serangan teror serta mengikuti arahan keamanan dari otoritas setempat.

Hingga berita ini disiarkan, otoritas di kota Munich masih melakukan pengejaran terhadap pelaku, melakukan pengamanan serta menghentikan layanan kendaraan umum untuk sementara waktu.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, terdapat sekitar 11.780 WNI di wilayah kerja Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt, termasuk 894 orang yang tinggal di kota Munich.

Sebagian besar WNI di sana berstatus mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, serta wiraswasta.

Bagi keluarga WNI yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi "hotline" Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt, pada nomor +49 162 4129044 atau "hotline" Kementerian Luar Negeri pada nomor +6281290070027. 

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016