Paris (ANTARA News) - Pebalap sepeda Inggris Raya Chris Froome menjadi salah satu pebalap sepeda legendaris pada Tour de France, ketika ia mengamankan gelar ketiganya pada Minggu setelah menjalani ajang yang berlangsung selama tiga pekan.

Andre Greipel asal Jerman memenangi tahapan ke-21 sekaligus tahapan terakhir, yang merupakan perjalanan sejauh 113 kilometer dari Chantilly yang berakhir di Champs Elysees di Paris.

Pebalap Team Sky itu selamat dari dua tubrukan dan bahkan berlari di jalanan gunung untuk menambahkan gelarnya pada 2013 dan 2015, untuk menjadi pebalap sepeda pertama yang mampu mempertahankan gelar sejak Miguel Indurain pada 1995.

Pebalap sepeda AS Lance Armstrong memenangi tujuh gelar beruntun dari 1999, namun catatannya dihapus dari daftar pemenang setelah mengakui mengonsumsi doping.

Romain Bardet asal Prancis finis di peringkat kedua secara keseluruhan, mengungguli Nairo Quintana asal Kolombia.

Rafal Majka asal Polandia memenangi kaus polkadot untuk klasifikasi gunung, dan rekan setimnya di Tinkoff, juara dunia Peter Sagan, mengamankan kaus hijau kelima untuk poin-poin klasifikasi.

Sagan, yang memenangi tiga tahapan, juga terpilih sebagai pebalap sepeda paling agresif pada balapan selama tiga pekan ini, sedangkan Adam Yates memperlihatkan bahwa Inggris Raya memiliki banyak sumber daya, dengan menduduki peringkat keempat secara keseluruhan dan memenangi kaus putih untuk pebalap sepeda terbaik di bawah usia 25 tahun.

Pebalap sepeda lain asal Inggris Raya lainnya, Mark Cavendish, juga mengklaim empat tahapan namun ia keluar dari balapan pada hari istirahat kedua untuk mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade untuk berkompetisi di trek, demikian dikutip dari Reuters.

(Uu.H-RF)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016