Paris (ANTARA News) - Sampel es dari Mont Blanc, Pegunungan Alpen akan dikirim ke Antartika untuk disimpan agar dapat diteliti di waktu yang akan datang.

Seperti yang diberitakan Telegraph, ilmuwan pada masa mendatang akan dapat menggunakan es tersebut untuk meneliti perubahan iklim dan dampak polusi dengan menggunakan gelembung udara yang terperangkap di es tersebut.

Sampel yang nanti akan disimpan di basis Concordia ini menurut ahli klimatologi Jean Jouzel akan menjadi ilmu tidak ternilai.

Sejumlah peneliti akan naik helikopter untuk mencapai Col du Dome setinggi 4.300 bulan depan dan akan berada di sana selama dua minggu untuk mengebor es demi mendapatkan sampel sepanjang 130-140 meter.

Sampel tersebut diharapkan dapat memberikan catatan bagaimana komposisi udara dan es berubah dalam kurun waktu 150 tahun, mengungkap polusi akibat sulfur dan nitrogen dioksida.

Gletser di Alpen, ahli gletser Jerome Chappellaz menjelaskan, menyusut. Para ilmuwan yakin gletser di Alpen Prancis yang berada di bawah 3.500 meter akan hilang pada akhir abad ini.

"Di Col du Dome, kami mengukur suhu naik 1,5 derajat Celsius dalam 10 tahun," kata Chappellaz.

Masalah muncul ketika gletser mencapai suhu positif dan mulai meleleh sehingga mengganggu lapisan yang ada di bawahnya.

Air yang menyusup ke gletser mengubah senyawa es.

"Ingatan gletser lalu rusak dan berisiko hilang," kata dia.

Inti es tersebut akan diangkut ke Antartika dengan kontainer isothermal pada musim dingin 2019-2020.

Es akan disimpan 10 meter di bawah salju dalam suhu rata-rata minus 54 derajat Celsius untuk menghindari risiko pecah karena beku atau terpotong lalu meleleh.

Ilmuwan berharap sampel tersebut dapat disimpan untuk beberapa dekade atau bahkan abad dan akan berstatus "properti komunitas internasional".

Unesco dan Environment Programme PBB sedang berdiskusi mengenai penyimpanan es ini.

Total sampel yang akan diambil berjumlah tiga bongkah es, salah satunya akan disimpan di Eropa untuk diteliti sedangkan dua lainnya dikirim ke Antartika.

Setelah Alpen, tim peneliti juga akan mengambil sampel dari Pegunungan Andes untuk mendapatkan rekam jejak lebih dari 20.000 tahun yang lalu.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016