Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 36 peserta dari 10 negara menghadiri pertemuan yang membahas kredit yang diberi nama Asian Credit Supplementation Institution Confederation (ACSIC) Training Program (ATP) ke 26 yang berlangsung di Bali, selama 25-28 Juli

Ketua Panitia penyelenggaraan ACSIC Training Program (ATP), Agus Hartana di Bali, Senin mengatakan ACSIC memiliki 12 negara sebagai anggota, sedangkan yang hadir yakni Indonesia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Jepang, India, Malaysia, Mongolia, Sri Lanka, dan Filipina

Dua negara anggota tidak mengirimkan delegasi sebagai peserta kegitan tahunan tersebut, yakni Nepal dan Papua Nugini.

Selain itu terdapat 13 institusi penjaminan kredit dari 10 negara berkumpul di acara yang mempunyai tiga agenda utama tersebut.

"Ada pun agenda utama dalam ATP tahun ini yakni berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di masing-masing negara, kunjungan ke UKM lokal, dan field trip," ujar Agus.

Ketiga agenda ini, lanjutnya, sejalan dengan tema yang diambil dalam pertemuan kali ini, yakni "Credit Supplementary Role in Enhancing The Resilience of SMEs due to The Impact of Global Financial Crisis".

Direktur Utama Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Antonius Chandra S.N. selaku penyelenggara kegiatan tahun ini, menambahkan sebagai salah satu lembaga penjamin kredit yang menyalurkan skim kredit dari pemerintah kepada UKM, Askrindo selalu berupaya membantu meningkatkan pertumbuhan UKM.

Ia menilai, program ATP memberikan peluang bagi Indonesia untuk belajar terkait penjaminan kredit di negara-negara lain, termasuk negara-negara yang ekonominya sudah maju, seperti Korea dan Jepang.

"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan UKM. Melalui organisasi ACSIC ini, lembaga penjamin kredit seperti Askrindo, bisa berbagi pengalaman dan tantangan untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan UKM nasional," ujarnya.

Selain itu, ATP juga memberikan kesempatan bagi lembaga penjamin kredit di Indonesia untuk belajar dari pengalaman lembaga penjamin kredit di negara-negara lain terkait upaya mereka membantu UKM dalam menghadapi krisis keuangan global.

Ia menjelaskan ACSIC merupakan salah satu bentuk forum komunikasi dan media bagi perusahaan yang mendukung pengembangan UMKM melalui penyaluran kredit yang memfasilitasi kebutuhan finansial UMKM.

Untuk mencapai tujuan ACSIC, seluruh anggota berkomitmen terhadap empat hal yakni pertama menyangkut kesinambungan dalam memberikan jaminan kredit atau asuransi kredit untuk pengembangan UKM di negara anggota.

Kedua menyetujui peran lembaga penjamin kredit untuk mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan dan pengembangan UMKM.

Ketiga, memainkan peran penting dalam melengkapi upaya pemerintah untuk memperkuat daya tahan UMKM dalam berkompetisi di tingkat global.

Terakhir, membangun kerja sama yang saling menguntungkan, termasuk membagi ilmu, kunjungan ke UMKM, dan berpartisipasi dalam seminar maupun lokakarya yang diadakan dalam acara tahunan ATP maupun konferensi.

Ekonom Hendri Saparini selaku pembicara utama dalam kegiatan tersebut meminta adanya diskusi mengenai perubahan arah kebijakan dan penanganan persoalan UKM sehingga bisa menghasilkan solusi yang meningkatkan kinerja UKM di masa mendatang.

Pewarta: Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016