Anggota-anggota (organisasi tersebut) khususnya adalah warga dari wilayah Rusia, Chechnya, yang tinggal di Austria."
Wina (ANTARA News) - Austria telah mendobrak rantai internasional penyelundup manusia yang secara ilegal telah menyemangati lebih dari 1.000 migran untuk pindah ke Jerman, Prancis dan negara-negara lainnya dari Hongaria, kata kepolisian, Senin.

Pihak berwenang Austria, Jerman dan Hongaria telah menangkap 17 orang anggota jaringan tersebut, yang sebagian besar berasal dari wilayah selatan Rusia, Chechnya, kata kepolisian Austria, lapor Reuters.

Mereka yang ditahan termasuk pemimpin organisasi penyelundup tersebut, yaitu seorang warga Suriah yang bermukim di Budapest, kata polisi.

Orang-orang yang diselundupkan sebagian besar berasal dari Suriah, Afghanistan, Irak dan Iran.

"Anggota-anggota (organisasi tersebut) khususnya adalah warga dari wilayah Rusia, Chechnya, yang tinggal di Austria," dan banyak di antara supir adalah warga negara Polandia, kata pernyataan kepolisian.

Austria terdorong menjadi pusat krisis migrasi Eropa pada September tahun lalu, yaitu ketika Jerman membuka perbatasan-perbatasannya bagi ratusan ribu orang yang mengungsikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan wilayah-wilayah dunia lainnya.

Keputusan itu diumumkan hanya beberapa hari setelah 71 migran ditemukan tewas di belakang sebuah truk, yang ditinggalkan di jalan tol Austria di dekat perbatasan Hongaria.

Dalam upaya untuk menghindarkan insiden serupa dan pada saat yang sama menerapkan langkah yang lebih ketat soal imigrasi, Austria telah meningkatkan kesiagaan menghadapi penyelundupan manusia.

Peningkatan kewaspadaan ditingkatkan sejak negara tersebut beserta sejumlah negara Balkan berkoordinasi menutup rute utama migrasi ke Eropa pada awal tahun ini.
(Uu.T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016